”Ruangan sudah ditempatkan dan saya diberikan komputer, saya mulai curiga karena tugas saya costumer service, tapi malah jadi scammer,” katanya.
Tidak hanya orang asing, Nur Fajri juga melihat banyak warga Indonesia di lokasi tersebut.
Dia pun terpaksa bekerja selama lima bulan dan seminggu disekap di lantai tiga dengan ancaman moncong senjata.
BACA JUGA: Pj Gubernur Sulsel Ancam Mafia Pangan, Jangan Main-Main!
”Terpaksa saya lakukan (menipu) menjalankan situs biro jodoh palsunya. Nama akun saya Vanila, foto cewek Korea. Diberi user untuk mengambil nomor calon korban,” bebernya.
Pelaku bernama Liu Jin saat itu memanggilnya ke atas, kemudian sepuluh orang memukuli lalu tubuh diikat.
BACA JUGA: 2 Germo Prostitusi Online Makassar Diringkus, Sebegini Tarif Sekali Goyang
”Selama saya disekap selalu dipukuli. Pelakunya minta tebusan Rp105 juta, tetapi bapak saya hanya bisa bayar Rp30 juta,” kenangnya.
Nur Fajri menjelaskan, dirinya dipukuli karena tidak mau dipekerjakan sebagai penipu. Dia juga mendapat kekerasan ketika gagal melakukan panggilan telepon saat meminta tebusan.
BACA JUGA: Polda Sulsel Sukses Bongkar Praktik Prostitusi Anak di Bawah Umur, Sebegini Tarifnya
”Ada luka robek di kening dan bagian dahi wajah saya. Bahkan, ada pula orang di siksa disetrum listrik,” jelasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News