GenPI.co Sulsel - Rumah sakit rujukan di Sulawesi Selatan atau Sulsel diminta mendata kebutuhan pasien untuk mendapatkan bantuan obat gangguan ginjal akut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan langsung berkoordinasi dengan pihak rumah sakit yang menjadi rujukan untuk proses pengiriman obat.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel Ardadi.
”Jadi penting mengetahui berapa kebutuhan obat dari setiap rumah sakit rujukan,” terangnya, Kamis (3/11).
Rumah sakit di Sulsel yang ditunjuk menjadi fasilitas kesehatan rujukan adalah Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo.
Ardadi menjelaskan, sarana dan prasarana pendukung juga lebih lengkap, sehingga diharapkan dapat memberikan pengobatan maksimal kepada setiap pasien.
”Pihak rumah sakit bisa saja meminta persediaan stok obat dari Kemenkes berdasarkan kebutuhan dari setiap daerah,” jelasnya.
Sambung dia, informasi dari Jakarta sudah masuk sebanyak 200 vial Fomepizole 1,5 ml yang merupakan hibah dari Jepang.
”Ini akan dibagi sesuai kebutuhan masing-masing daerah,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sulsel Rosmini Pandin meminta orang tua melakukan pemantauan urine pada anak yang mengalami demam.
Utamanya demam anak yang disertai dengan gejala batuk, diare dan sebagainya.
”Kami terus melakukan edukasi agar masyarakat tidak panik,” pungkasnya. (ant)