GenPI.co Sulsel - Mushar Daeng Taba masih setia berjualan jalangkote raksasa, terutama menjelang buka puasa Ramadan.
Mushar mengaku awalnya memproduksi jalangkote raksasa bukan untuk dijual, melainkan konsumsi pribadi.
"Istri saya tidak mau repot bikin banyak. Dia bikin hanya satu, tetapi ukurannya yang besar," kata Mushar kepada GenPI.co Sulsel, Kamis (14/4).
Dia lantas menjajakan jalangkote raksasa di Jalan Tun Abdul Razak, Makassar.
Menurut Mushar, animo masyarakat untuk menikmati jalangkote raksasa yang dibuatnya sangat besar.
"Mulai 2016 sudah kepikiran untuk dijual. Ternyata masyarakat sangat antusias untuk membeli," terang Mushar.
Menurut Mushar, jalangkote raksasa yang dibuatnya sempat viral. Para pembeli pun harus antre.
"Dahulu bisa menjual sampai 40 biji yang besar sehari. Sekarang tinggal 20 biji per hari," ujarnya.
Mushar menjual jalangkote ukuran kecil Rp 3.500 per biji. Jalangkote raksasa dijual Rp 15 ribu-Rp 25 ribu.
Isian di dalam jalangkote raksasa antara lain sayur, bihun, telur, dan sosis.
"Jalangkote yang harga Rp 20 ribu sama Rp 25 ribu kami tambah dengan daging ayam," jelas Mushar. (*)