GenPI.co Sulsel - Mantan Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono (AP) terus dikuliti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terbaru, KPK melakukan penelusuran terhadap dugaan setoran dari pengusaha kepada tersangka AP.
Penelusuran dilakukan saat penyidik KPK memeriksa pihak swasta, yakni Rudi Hartono dan Untung Sunardi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Rabu (16/8).
Dua saksi tersebut didalami terkait dugaan perintah AP yang mewajibkan swasta menyetorkan uang.
”Kami dalami terkait setoran uang diduga perintah AP untuk pihak swasta karena adanya rekomendasi akses layanan ilegal kepabeanan,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, belum lama ini.
Meski ada temuan dalam pemeriksaan terhadap dua orang saksi tersebut, namun Ali FIkri belum mengungkapkan secara detail.
Tidak hanya memeriksa Rudi Hartono dan Untung Sunardi, KPK juga memeriksa Notaris dan PPAT Nuzmir Nazorie untuk mendalami aset yang dimiliki AP.
”Saksi didalami terkait dugaan kepemilikan aset tanah milik tersangka AP yang berada di daerah Sumatera Selatan,” terangnya.
Diketahui pada Jumat, (7/7) lalu, KPK menahan Andhi Pramono atas kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
AP diduga memanfaatkan jabatannya untuk menjadi makelar dan memberikan fasilitas kepada pengusaha serta menerima gratifikasi sebagai balas jasa. (*)