GenPI.co Sulsel - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membeberkan bahwa perempuan memiliki peran yang strategis dalam membentengi masyarakat, terutama lingkungan keluarga, dari pengaruh paham radikalisme dan terorisme.
Hal tersebut diungkapkan Kasubdit Asia Pasifik dan Afrika Direktorat Kerja Sama Bilateral Deputi Kerjasama Internasional BNPT Kolonel Sus Harianto di Gowa, Kamis (11/8/2022).
"Perempuan diharapkan menjadi filter awal dan pendeteksi awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing-masing," kata Kolonel Sus Harianto.
Harianto mengungkapkan hal tersebut dalam acara Sosialisasi Perempuan Teladan Optimis dan Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian, Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan di Gowa.
"Dalam lingkungan keluarga, seorang perempuan atau ibu dapat menjadi partner dialog bagi anak-anak dan suaminya terkait dengan berbagai hal, seperti keagamaan dan kebangsaan," kata Harianto.
Menurut Harianto, bahwa radikalisme dan terorisme merupakan kejahatan luar biasa dan melanggar hak asasi manusia (HAM).
Harianto menilai, dampak terorisme tidak hanya mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan pada harta benda, tetapi juga merusak stabilitas dan ketahanan negara dalam sisi ekonomi, keamanan, ketahanan, sosial budaya, dan aspek-aspek lainnya.
"Terorisme menjadi ancaman bagi peradaban modern dan merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia yang tidak memandang suku, ras, agama dan bangsa," ungkap Harianto.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Kamsina yang membuka kegiatan itu, menilai penting kegiatan tersebut dalam upaya pencegahan paham radikalisme dan terorisme.
"Radikalisme dan terorisme adalah fenomena yang menjadi fokus negara-negara di dunia. Radikalisme dan terorisme ini adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan," kata Kamsina.
Radikalisme dan terorisme tidak melihat level status seseorang, orang tua atau anak-anak, profesi semua telah dimasuki, termasuk saat ini kaum milenial.
"Tugas memerangi terorisme dan radikalisme bukan hanya tanggung jawab BNPT dan pemerintah tetapi tanggung jawab bersama, termasuk kaum perempuan," jelas Kamsina. (Ant)