Tim Riset Unhas Cari Obat Alternatif Penyakit Berbahaya Ini

11 Agustus 2022 15:00

GenPI.co Sulsel - Ketua tim riset mandiri obat malaria Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) dr Yenni Yusuf, M.InfectDis PhD blak-blakan membeber telah melakukan kolaborasi riset mandiri guna mencari solusi obat alternatif untuk malaria.

Hal tersebut diungkapkan dr Yenni Yusuf dalam keterangannya di Makassar, Rabu (10/8/2022).

Yenni Yusuf menyebutkan program ini berjalan selama satu tahun sejak Desember 2021 hingga November 2022 dengan pendanaan dari Rispro Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

BACA JUGA:  Perubahan Iklim Hambat Pengembangan Wisata Karst Rammang-Rammang

Seperti diketahui, Universitas Hasanuddin meloloskan tujuh tim, termasuk satu tim riset mandiri, gabungan mahasiswa farmasi dan kedokteran yang mengangkat tema "Pengembangan Obat Anti-Malaria Berbasis Nano Teknologi dari Ekstrak Daun Kelor dan Daun Pepaya".

Sementara itu, mitra dari penelitian ini adalah Laboratorium Malaria Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang dikembangkan oleh salah satu guru besar FK Unhas sekaligus peneliti senior Eijkman, Prof dr Syafruddin, PhD (Prof Din), yang kini berada di bawah BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

BACA JUGA:  Wali Kota Makassar Mantap Jiwa, Bidani D Lor Demi Lorong Wisata

Menurut Yenni Yusuf, malaria merupakan penyakit infeksi yang diakibatkan oleh parasit dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.

Yenni Yusuf mengatakan, angka kematian dari malaria cukup tinggi, terutama pada anak-anak di daerah endemik.

BACA JUGA:  Besok Waktunya Cuan Membeludak, Intip Hoki 3 Zodiak Pilihan Ini

Pasalnya, beberapa daerah di Indonesia masih endemik penyakit ini, termasuk daerah Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Yenni Yusuf, saat ini tim melakukan ekstraksi obat dan pengembangan nanopartikel untuk sistem penghantarannya, dan segera melakukan pengujian dengan menggunakan kultur parasit Plasmodium falciparum secara invitro dan menggunakan hewan coba mencit.

Selain itu, riset menggunakan hewan coba akan dilakukan di entomology and animal laboratorium di lantai 4 FK Unhas yang diketuai oleh dr Isra Wahid, PhD dan Dr dr Irfan Idris, M.Kes.

"Dari riset ini tim dapat mencapai beberapa kompetensi, seperti melakukan ekstraksi tanaman obat, membuat nanopartikel, menangani binatang coba dengan baik, mengkultur parasit malaria, berkomunikasi dengan sesama anggota tim, jujur dan bertanggung jawab, berdiskusi dengan baik dalam pertemuan ilmiah, serta menulis artikel ilmiah,” kata Yenni Yusuf.

Ia berharap riset yang dijalankan dapat memberikan manfaat bagi seluruh anggota tim Unhas dan dapat memberikan kontribusi nyata di masyarakat. (Ant)

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULSEL