Pengembangan Rammang-Rammang Terhambat, Penyebabnya Berat

Pengembangan Rammang-Rammang Terhambat, Penyebabnya Berat - GenPI.co SULSEL
Kampung Berua sebagai Kawasan Wisata Karst Rammang-rammang, Maros Sulawesi Selatan. Foto: ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah

GenPI.co Sulsel - Perubahan iklim sejak beberapa tahun terakhir menghambat pengembangan kawasan wisata karst Rammang-Rammang di Kampung Berua, Kabupaten Maros.

Ketua RT Kampung Berua Darwis menjelaskan dirinya dan warga sekitar kesulitan membaca perubahan iklim.

Menurut Darwis, perubahan iklim terjadi tidak menentu dari tahun ke tahun.

BACA JUGA:  Ekowisata Kabupaten Maros Digarap Serius, Strateginya Kece

Salah satu dampaknya ialah Kawasan Rammang-Rammang kerap terendam banjir.

Sepanjang 2021-2022, kawasan wisata tersebut sudah tiga kali kebanjiran.

BACA JUGA:  Kete Kesu, Tempat Wisata Toraja Utara, Nuansanya Berbeda

“Sebelumnya banjir terjadi karena hujan selama lima hari berturut-turut. Kini cukup hujan tiga jam saja semuanya sudah terendam air," kata Darwis, Senin (21/3).

Sebelumnya, warga menjadikan tahun baru Masehi dan China sebagai patokan curah hujan tinggi.

BACA JUGA:  Strategi Pemprov Sulsel Top, Pariwisata Dijamin Maju

Namun, saat ini masyarakat tidak bisa lagi menjadikan dua hari besar tersebut sebagai patokan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya