GenPI.co Sulsel - Pengembangan Kawasan Wisata Karst Rammang-Rammang di Maros, Sulsel terkendala perubahan iklim.
Kendala tersebut sudah terjadi dan dirasakan sejak beberapa tahun terakhir.
Ketua RT Kampung Berua Darwis mengaku, pihaknya kesulitan membaca perubahan iklim yang dari tahun ke tahun.
”Iklim beberapa tahun belakangan ini semakin tidak menentu,” katanya seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (16/7).
Kampung Berua sebagai pusat Kawasan Wisata Rammang-Rammang yang dikelilingi batu karst diketahui kerap dilanda banjir.
Sepanjang 2021-2022, dirinya mencatat setidaknya sudah tiga kali kawasan tersebut diterjang banjir.
Penduduk Kampung Berua mulai sadar, pergeseran iklim diperparah sejumlah kebijakan.
Sejumlah faktor terjadinya banjir di antaranya seperti penyempitan Sungai Pute, pendangkalan sungai, serta sejumlah proyek sekitar kawasan wisata.
Masyarakat menilai bahwa penanganan lingkungan dilakukan kurang baik, termasuk dalam pembuatan jembatan Bosowa.
”Jadi ketika ada proyek negara, mereka menganggap cuma sedikit perubahannya, tapi sebenarnya itu malah berdampak dan berlangsung lama,” keluhnya. (ant)