GenPI.co Sulsel - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau ASITA Sulsel tertarik menggarap potensi desa wisata, khususnya yang ada di provinsi tersebut.
Ketua DPD ASITA Sulsel Didi Leonardo Manaba mengatakan, desa wisata yang ada di daerah itu memiliki daya tarik tersendiri untuk mendatangkan wisatawan.
Pengembangan desa wisata di sejumlah daerah sudah baik khususnya yang masuk 50 besar ADWI 2022.
”Yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita, bagaimana wisatawan mau masuk ke Sulsel, lalu kita sama-sama arahkan mengunjungi desa wisata,” ujarnya.
Dia mencontohkan untuk desa wisata di Bali memang sudah berjalan.
Pengembangan potensi desa wisata di Bali juga lebih mudah karena daerah itu sudah dikenal masyarakat dan menjadi tujuan wisata.
”Pihak terkait lebih mudah menawarkan ke para wisatawan untuk berkunjung ke berbagai desa wisata di Bali,” jelasnya.
Ungkap didi, desa wisata telah menjadi salah satu program prioritas Kemenparekraf/Baparekraf RI melalui Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Maka dari itu, para pemangku kepentingan selayaknya memanfaatkan momen tersebut.
”Utamanya dalam mengarahkan setiap pengunjung yang datang ke daerah untuk bisa melihat potensi di desa wisata,” ungkapnya.
Kendati tujuan utamanya dalam rangka bisnis, namun tetap berpeluang menyentuh sektor pariwisata beserta seluruh sub sektornya seperti homestay dan kuliner.
Artinya, setiap orang yang berkunjung ke daerah di Sulsel untuk diarahkan melihat potensi yang daerah miliki.
”Jadikanlah satu kewajiban, mau datang untuk urusan bisnis atau pariwisata, arahkan ke desa wisata, arahkan ke destinasi wisata baru,” ucapnya. (ant)