GenPI.co Sulsel - Seleksi tenaga honorer alias Laskar Pelayanan Publik Integritas (Laskar Pelangi) di Kota Makassar masih menyisakan polemik.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyebut banyak kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mengeluh karena merasa tidak dilibatkan.
Menurut pria yang karib disapa Danny Pomanto itu, selama ini SKPD merasa lebih tahu soal kinerja jajarannya, tetapi banyak yang tidak lulus seleksi.
"Memang di dalam penilaian ini BKPSDMD juga tidak salah karena betul-betul menganut penilaian lewat aplikasi komputer," kata Danny saat ditemui setelah rakor bersama kepala SKPD di kediamannya, Selasa (8/3).
Danny menjelaskan, selain melalui aplikasi di komputer, penilaian lain juga termasuk loyalitas dan kinerja.
“Ada yang di luar aplikasi, seperti loyalitas, kinerja. Itu, kan, tidak bisa dilihat di aplikasi," terangnya.
Danny Pomanto pun sudah menginstruksikan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi menyusun kembali mekanisme perekrutan honorer.
Tujuannya ialah agar kejadian serupa tidak terulang kembali pada seleksi selanjutnya.
Danny menyebut ada kejadian lucu saat seleksi honorer, yakni peserta yang tidak sesuai bidang ternyata lulus.
"Dokter di puskesmas lulus di satpol, sedangkan satpol lulus sebagai guru. Yang seperti itu yang mau diperbaiki,” kata Danny Pomanto. (*)