GenPI.co Sulsel - Kebijakan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menahan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi para ASN yang tidak booster mendapat pujian.
Salah satu yang mendukung kebijakan Andi Sudirman adalah guru besar Universitas Hasanuddin Makassar Prof Dr Tahir Kasnawi.
Menurut Prof Tahir, kebijakan yang belum lama ini dikeluarkan tersebut sudah sejalan dengan program pemerintah.
Salah satunya mendongkrak persentase masyarakat untuk mengikuti vaksin tahap tiga alias booster di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Apalagi kebijakan itu disebut tidak masalah karena negara dalam keadaan pandemi.
Selain itu, ASN harus menjadi garda terdepan dalam menjadi contoh bagi masyarakat luas.
”Bukan justru masyarakat yang disuruh vaksin ASN malah belum. Saya setuju dan memuji itu (kebijakan),” jelas Prof Tahir yang juga pakar kebijakan publik itu.
Dia mengungkapkan ketidaksetujuannya jika ada penilaian Andi Sudirman semena-mena dengan mengungkung hak ASN.
Menurutnya, hal tersebut tidak benar karena yang ditahan bukan gaji tapi TPP.
”TPP itu beda dengan gaji. Gaji itu wajib dibayarkan ASN, nah TPP itu berbasis kinerja. ASN menjadi panutan masyarakat adalah kinerja juga, artinya salah satu instrumen kinerja,” pungkasnya. (*)