GenPI.co Sulsel - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) kebakaran jenggot alias panik dengan acara LGBT yang akan digelar di wilayah kerjanya.
MUI secara tegas dan tanpa kompromi menolak keras gelaran seni yang dilakukan ’kaum pelangi’ tersebut.
Sekretaris Umum MUI Sulsel Muammar Bakry menegaskan penolakannya terhadap segala kegiatan LGBT di Makassar.
Muammar menilai, kegiatan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender itu melanggar konstitusi Indonesia yang merupakan negara berketuhanan.
”Ini bertentangan dengan aturan, di Indonesia adalah negara ketuhanan, semua agama melarang perbuatan LGBT,” tegasnya, Jumat (26/5).
Pihaknya meminta semua masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap pelaku LGBT.
Para pelaku LGBT perlu diberikan motivasi dan nasihat agar bisa kembali kepada fitrahnya.
”Tidak boleh melakukan pembiaran terhadap pelaku LGBT. Harus diberikan dukungan agar melakukan rehabilitasi,” terangnya.
Imbuh dia, LGBT dalam ajaran Islam merupakan dosa besar. Bahkan bisa mengundang azab dari Tuhan.
”Ini LGBT statusnya jauh lebih buruk dibanding zina. Salah satu contohnya, Allah SWT menimpakan azab kepada kaum Nabi Luth,” pungkasnya.
Diketahui, menurut informasi yang beredar disebutkan bahwa komunitas LGBT berencana merayakan IDAHOBIT 2022.
Acara tersebut akan digelar pada Minggu (29/5) di Kota Makassar, Sulsel. (mcr29/fat/jpnn)