GenPI.co Sulsel - Lebih kurang 8 ribu hektare sawah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan terancam puso akibat terdampak fenomena El Nino.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo Syamsul Bahri.
Sebagai langkah antisipasi, pengerukan kanal untuk kebutuhan air harus dilakukan.
”Selain itu, kami sudah survei tanaman yang bisa diselamatkan menggunakan mesin bor,” katanya dalam rapat koordinasi di Posko Terpadu Kantor BPBD Wajo, Senin (9/10).
Terkait dengan masalah air bersih, pihaknya telah mendistribusikan 186 ribu liter ke 1.284 rumah warga.
”Ini akan terus kami lakukan, upaya maksimal,” katanya.
Bupati Wajo Amran Mahmud pada kesempatan yang sama meminta jajarannya tidak menunggu untuk membantu masyarakat terdampak kekeringan, utamanya di sektor pertanian.
Langkah itu dilakukan karena pertanian menjadi sektor penggerak ekonomi di Wajo.
”Bila perlu perkuat link-link di masyarakat supaya informasi cepat dan bisa dilakukan tindakan secepatnya,” ucapnya.
Sejauh ini, Amran menyebut tanaman yang sudah terlanjur puso bisa dibantu menggunakan dana inflasi.
”Jadi, ayo percepat gerak dibandingkan administrasi karena ini dalam keadaan darurat,” imbaunya. (ant)