GenPI.co Sulsel - Makassar menempati posisi sepuluh besar kota paling tidak toleran berdasarkan Indeks Kota Toleran (IKT) 2021.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan dirinya dipilih masyarakat menjadi pemimpin sebagai bentuk toleransi.
"Kalau kota ini tidak toleran, bukan Danny Pomanto (sapaan akrabnya, red) wali kotanya," terang Danny Pomnato, Jumat (8/4).
Politikus Nasdem itu mengaku lahir di Makassar, tetapi menjadi kaum minoritas.
“Saya dihantam karena persoalan ras, tetapi masyarakat tetap pilih saya," ungkap Danny Pomanto.
Danny menduga Makassar duduk di posisi sepuluh besar kota tidak toleran karena dirinya menolak pengajuan perwali tentang kebebasan.
"Saya curiga ada pengajuan perwali di dalamnya mengandung kebebasan, termasuk kebebasan LGBT. Saya tolak dengan tegas itu," kata Danny Pomanto.
Dia mengaku tak mempermasalahkan apabila hal itu yang menjadi penyebab Makassar masuk sepuluh besar kotak tidak toleran.
Menurut Danny Pomanto, Makassar tidak boleh membiarkan ada aktivitas LGBT.
"Tidak bisa dibiarkan. Makassar bukan kota bebas hal seperti itu. Namun, itu hanya dugaan saya, belum tentu benar," ucap Danny Pomanto. (ant)