GenPI.co Sulsel - Badan Hisab Rukyat (BHR) Sulsel tidak memungkiri ada perbedaan awal puasa Ramadan tahun ini.
Namun, BHR Sulsel meminta semua warga tidak mempermasalahkan perbedaan itu.
"Sebagai umat Islam, marilah kita memberikan rasa solidaritas sesama umat," kata Ketua BHR Sulsel Abbas Padil saat pemantauan hilal di atap GTC, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Jumat (1/4).
Abbas Paddil menilai berpuasa 29 maupun 30 hari saat Ramadan tetaplah sama.
"Kalau puasa Sabtu, 30 hari. Puasa Minggu itu 29 hari meskipun yang puasa 29 hari cukup juga," kata Abbas Padil.
Di sisi lain, BHR Sulsel bersama Kemenag Sulsel, BMKG, universitas, dan organisasi Islam menetapkan awal Ramadan jatuh pada Minggu (3/4).
"Penetapan ini berdasarkan posisi hilal di atas ufuk," ucap Abbas Padil.
Dia menjelaskan matahari terbenam di Makassar pada 1 April 2022 terjadi pada pukul 18:08 WITA.
"Pada saat itu tinggi hilal hakiki terlihat masih dua derajat," kata Abbad Padil.
Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muhammad Tonang mengatakan hasil yang didapatkan akan disampaikan kepada Kementerian Agama. (*)