GenPI.co Sulsel - Pemerintah mendadak menaikkan harga BBM pada Sabtu, 3 September 2022. Kebijakan kurang populis itu direspons mahasiswa di Makassar dengan demo.
Demonstrasi menolak kenaikan BBM itu terjadi disejumlah titik strategis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Di antaranya terpantau di Jalan Perintis Kemerdekaan, Urip Sumoharjo, Andi Pettarani, Jalan Sultan Alauddin, hingga Jalan Bontolempangan Makassar.
Para mahasiswa yang tergabung dari berbagai elemen tampak menutup jalan menggunakan bambu, spanduk, hingga membakar ban bekas.
Massa menilai kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menaikkan harga BBM disaat ekonomi sulit, justru semakin membebani rakyat.
”Kami mahasiswa di Makassar menolak keras kebijakan pemerintah terkait BBM,” tegas Andi Reza Saputra yang berunjuk rasa.
Pendemo menilai pemerintahan Jokowi tidak pro terhadap rakyat yang selalu digaungkan pro wong cilik, utamanya nelayan dan petani di seluruh daerah Indonesia.
”Kami bersikeras menolak. Presiden Jokowi harus mencabut kebijakan ini,” pintanya.
Para aktivis mahasiswa berjanji akan terus menggelar unjuk rasa hingga pemerintah kembali menurunkan harga BBM.
Diketahui, pemerintah menaikkan harga BBM pada Sabtu siang dan efektif mulai pukul 15.30 WITA.
BBM jenis pertamax naik dari harga Rp12.500 menjadi R 14.500 per liter.
Harga BBM subsidi jenis pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter dan solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter. (mcr29/jpnn)