GenPI.co Sulsel - Tidak sedikit yang membayangkan memiliki pasangan yang sempurna akan membuat hubungan lebih bahagia. Nyatanya tidak demikian.
Justru, memiliki pasangan sempurna atau terlalu perfeksionis justru akan menimbulkan masalah.
Padahal sejatinya, memiliki sifat perfeksionis merupakan hal yang baik.
Seorang ahli hubungan sekaligus terapis di Los Angeles Holly Richmond PhD menyebut kebiasaan perfeksionis dapat menjadi bumerang bagi hubungan.
Salah satu masalah yang akan ditimbulkan adalah komunikasi antarorang tidak tersampaikan dengan sempurna.
Bagaimana tidak, ternyata terlalu perfeksionis memengaruhi cara berkomunikasi dengan pasangan.
Artinya, orang yang sempurna memiliki cara berkomunikasinya sendiri sehingga perlu lebih lama untuk dimengerti.
Orang perfeksionis cenderung mengatakan atau mendengarkan sesuatu secara lebih detail dan terstruktur.
Nah, kondisi tersebut akan menimbulkan salah paham jika yang diucapkan tidak ditangkap dengan makna yang sama.
Maka dari itu, kunci utama penyelesaiannya adalah dengan menerapkan cara berkomunikasi yang tepat dan cocok untuk Anda dan pasangan.
Bentuklah gaya komunikasi yang terbuka dan jujur agar hubungan asmara Anda dan pasangan semakin baik ke depannya. (hellosehat)