Modal Rp 10 Juta, Maulana Jadi Kontraktor, Bisnisnya Moncer

10 Mei 2022 14:00

GenPI.co Sulsel - Maulana Risky Ramadhan membuktikan diri bahwa menjadi pengusaha sukses di bidang kontraktor tidak membutuhkan modal bisnis yang besar.

Pria asal Baubau, Sulawesi Tenggara, itu sukses mendirikan PT Amirah Rezki Utama dengan modal puluhan juta.

Saat ini bisnis miliknya yang berlokasi di Jalan Dr Sam Ratulangi, Kota Makassar, berkembang pesat.

BACA JUGA:  Pengusaha Parsel Ketiban Rezeki Lebaran, Penjualan Cepat Naik

Namun, kisah sukses yang dijalani Maulana tidak datang begitu saja dari langit.

Sebelum menjadi kontraktor, Maulana bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.

BACA JUGA:  Bisnis Pakaian, Rully Astaman Punya Omzet Ratusan Juta

"Saya tamat kuliah pada 2013. Tahun 2014 hingga 2015 jadi karyawan," terang Maulana saat dihubungi GenPI.co Sulsel, Senin (9/5).

Pada 2016, dia mendirikan PT Amirah Rezki Utama karena merasa memiliki potensi mandiri.

BACA JUGA:  Mudik Lebaran 2022, Omzet Rental Mobil Naik 100 Persen

"Yang terpenting ada modal dasar. Saya awalnya memulai dengan modal Rp 10 juta," sebut pria kelahiran 1990 itu.

Menurut Maulana, kepercayaan menjadi modal dasar membangun usaha di luar uang.

"Kebetulan saya juga punya jaringan kenalan yang membantu memulai semuanya," ungkapnya.

Dia pun sudah menangani beberapa proyek, seperti pembangunan trotoar di Jalan Penghibur dan area parkir UIN Alauddin Makassar.

"Sudah ada sekitar sepuluh proyek yang perusahaan saya tangani. Tahun ini ada empat yang sementara jalan," papar Maulana.

Maulana pun bisa membuka lapangan pekerjaan. Dia mempekerjakan tiga karyawan tetap.

Selain itu, dia juga mengontrak karyawan freelance untuk setiap proyek yang dikerjakan.

Maulana mengakui pandemi covid-19 membuat bisnisnya sempat terhenti selama dua tahun.

 

“Sebenarnya ada proyek, tetapi karena covid 19, hilang semua pekerjaan," ucap Maulana.

Meskipun demikian, dia tetap berkomitmen memenuhi hak para karyawannya.

"Saat berdampak, selama dua tahun karyawan tetap digaji meskipun proyek tidak ada,” tutur pria 32 tahun itu. (*)

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Indra Ahmad

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SULSEL