GenPI.co Sulsel - Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa menyebut tragedi Stadion Kanjuruhan Malang menjadi catatan kelam sepak bola.
Bagaimana tidak, lebih dari 120 suporter meninggal dunia, termasuk dua polisi.
Sadikin menjelaskan, tragedi tersebut berdampak besar terhadap klub Liga Indonesia.
”Ini memiliki dampak besar, bukan hanya terhadap PSM Makassar melainkan terhadap tim lainnya,” katanya, Minggu (2/10).
Dibalik dampak buruk terhadap sepak bola Indonesia, Sadikin melihat ada hikmah di balik insiden memilukan tersebut.
”Tentunya efek terhadap sepak bola di Indonesia. Namun apa pun kejadian pasti ada hikmahnya,” terangnya.
Keponakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu berharap, kejadian tersebut menjadi catatan penting bagi PSSI dan PT LIB.
”Agar ke depannya memperbaiki segi keamanan,” ucapnya.
Diketahui, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir.
Laga ditutup dengan skor 3-2 untuk kemenangan Bajul Ijo.
Merasa kecewa tim yang dijagokan kalah, oknum suporter Aremania memasuki lapangan.
Polisi merespons dengan tembakan air mata ke lapangan.
Aparat keamanan juga menembakkan gas air mata ke arah tribune.
Penonton yang panik berhamburan menyelamatkan diri untuk menghindari sesak napas dan mata pedih.
Suporter pun berdesak-desakan hingga terinjak-injak saat berebut menuju pintu keluar stadion. (mcr29/jpnn/genpi)